Hi guys,
Setelah sekian lama gue nggak bercerita tentang mimpi atau pekerjaan gue, kali ini gue kembali mau menceritakan pekerjaan gue yang lain.
Yah, Sales Marketing
Gue di pindah untuk menjadi sales marketing ketika atasan gue mutasi, gue ditunjuk untuk mengantikan pekerjaan atasan gue ini karna mungkin menurut mereka gue mampu, dan alhamdulillah gue sangat bersyukur karna hal itu, gue bisa di percayai untuk mencoba pekerjaan baru dalam dunia penerbangan, sebagai sales marketing.
Menjadi sales marketing nggak beda jauh dengan customer service atau ticketing kok, sama-sama harus kudu banyak sabarnya.
Menjadi sales marketing gue belajar tentang program kerjasama antara perusahaan kami dengan perusahaan-perusahaan lainnya yang ada di kota gue ini. Gue melakukan peninjauan mana yah perusahaan yang harus gue ajak kerjasama, kalau udah ada pilihan disitu kita mulai masukin surat dan lakukan ha-hal yang lainnya untuk melancarkan kerjasama ini. Awalnya gue seneng, karna gue kerja seharian nggak hanya di komputer doang, gue bisa jalan-jalan ke perusahaan-perusahaan, gue bertemu dan berkenalan dengan orang-orang baru yang menurut gue orang penting dalam perusahaan itu, gue mengenal pimpinan dari perusahaan-perusahaan besar dan yang gue sukai pekerjaan ini nggak terlalu sulit, dengan cepat gue menguasai pekerjaan baru gue ini, gue mulai nyaman dan senang dengan pekerjaan baru gue ini, tapi lama kelamaan gue sadar dan mulai lelah dengan pekerjaan gue ini.
Menjadi sales ternyata nggak mudah, harus bener-bener sabar karna kesabaran disini sangat amat diuji, kalian tau guys apa yang membuat gue sadar dan mulai lelah dengan pekerjaan gue yang ini??? sebenarnya nggak ada masalah sih dengan pekerjaan gue, karna ini pekerjaan yang sangat mudah, yang buat gue mulai nggak nyaman adalah ketika gue harus melakukan komunikasi dan komunikasi itu pun seperti tak dihargai sama sekali. Padahal komunikasi ini untuk memperlancar program kerjasama perusahaan kami dan perusahaannya karna program kerjasama ini sangat amat menguntungkan oleh kedua belah pihak, tetapi apa yang gue dapat seperti gue yang sangat membutuhkan mereka.
*Kasarnya ketika gue butuh mereka nggak ada, dan ketika mereka butuh gue HARUS selalu ada*
Gue sebagai manusia biasa punya batas kesabaran untuk menghadapi sifat mereka yang seperti ini, entah apa yang mereka pikirkan sampai mereka tega memperlakukan orang dengan seenaknya, tapi gue nggak bisa berbuat apa-apa, gue hanya bisa sabar dan berharap gue nggak lagi di posisi ini, gue ingin kembali ke posisi semula gue, sebagai ticketing yang merangkap tugas customer service,itu jauh lebih menyenangkan ketimbang bekerja dan mengenal banyak orang yang sama sekali tidak punya perasaan.
No comments:
Post a Comment