Thursday, February 2, 2017

Zahira Millencia

Minggu, 30juli2015

Hari begitu cerah, langit yang sangat biru, awan putih yang menggumpal penuh dengan bentuknya yang indah, suara angin yang berhembus, tak begitu kencang namum sangat sejuk, , tetapi ada apa ini kenapa tiba-tiba perasaanku menjadi tidak enak, gelisah namun tetap tenang, aku berjan keluar kamar dan melihat ayah sedang berbincang dengan om reno, om reno adalah sahabat ayahku sejak lama,  entah apa yang mereka bicarakan, aku tak peduli dan aku pikir itu bukan urusanku, akupun lanjut berjalan menuju pintu belakang ke arah taman, tak lupa ku menyapa om reno Saat ku melewati ruang tamu,
"hallo om, om apa kabar, lama nggak ketemu" tanyaku akrab pada om reno teman ayah sewaktu masih kecil.
"Hallo ra, alhamdulillah om sehat dan masih tetap awet muda, sama seperti papa kamu kan" jawab om reno sambil menggodaku.
"Ah om reno bisa aja, om aku kebelakang sebentar yah mau nyari udara seger, sekalian nyantai hehehe"
"Iya ra, om juga mau ngomong empat mata sama papa kamu"
Gue pun menuju dapur untuk mengambil minuman segar dan cemilan, untuk menemani minggu santai di taman belakang rumah.

***

Hai kenalin gue zahira millencia, anak bungsu dari 3 bersaudara, gue saat ini bekerja di salah satu maskapai penerbangan di indonesia, gue mencintai pekerjaan gue, gue masih single, belum punya pikiran untuk cepat-cepat berkeluarga, karna gue ingin menikmati masa-masa muda indah gue ini.

***

"Ra..."
"Ish apaan sih kak, ngagetin deh"
" lo tau kena om reno kesini?"
" nggak tau, palingan cuma ingin ketemu papa temen lama nya kan, emangnya kenapa kak?"
"Dasar polos, om reno dan papa lagi bicara 4 mata, pasti mau ngejodohin elo sama anak nya om reno, yg lagi di luar negeri itu"
"Ah kakak ngaco, mana ada"
"Ih beneran, feeling kakak ni suka tepat kalo soal beginian"
"Kak udah deh ganggu aja, udh ah sanaaaa ihhhh"
"Semoga bener apa kata kakak biar cepet kawin lu, nggak jadi perawan tuaa, ahhahahaa"
" ish kakak apa-apaan sih"
" hahahahhahaaa"
Setelah puas ngeledek gue, kak isya pun pergi ninggalin gue sendiri, gue pun sempet kepikiran, apa bener yang di omongin kak isya, ah ngaco ngaco ngaco, mana mungkin, tapi kalau bener gimana?? Gue nggak mau dijodohin, ahhhh kak isya bener bener buat gue kepikiran.

***

Hari ini penerbangan gue dari jakarta ke singapura dan balik lagi ke jakarta, seperti biasa penerbangan kali ini menuju singapura aman-aman saja, gue tidak menemukan kendala apapun, tapi saat penerbangan dari singapura menuju jakarta ada sedikit cerita yang buat gue sedikit kesel.
Waktu boarding sudah tiba, satu persatu penumpang masuk ke pesawat dan duduk di kursi masing-masing sesuai dengan nomor yang ada pada boarding pass mereka, tersisa 2 penumpang lagi, nggak beberapa lama satu penumpang tiba dengan berlarian menuju pesawat, tersisa satu penumpang lagi yang masih kami tunggu, waktu boarding sudah hampir habis tandanya pintu pesawat akan segera di tutup dan pesawat akan berangkat, tetapi satu penumpang belum kunjung tiba.
Dimana penumpang terakhir, info dari temam-teman ground penumpang terakhir sudah menuju dari 3 menit yang lalu, gue masih bingung dimnaa penumpang terakhir gue ini.
Tak beberapa lama penumpang terakhir itu pun muncul dengan nafas yang tak beraturan.
"Mba maaf yaaa, tadi tas gue jatoh, berhamburan deh isi dalemnya, jdi gue pungutin dulu, gue nggak telat kan??"
*si bapak kok malah curhat, nggak tau apa dia udh telat, pake nanya lagi* batin gue kesel.
" oh iya pak, nggak papa, mari silahkan saya antar ke kursi bapak" dengan senyuman khas walau hati masih kesel
"Oke mbak"
Disepanjang perjalanan penumpang terakhir itu terus bertanya, dan membuat gue semakin kesal.
"Mbak aslinya mana? , eh udh merit belom?, topi mba lucu deh, kok diem?, mbak.... Mbakk......???? "
"Bapak mohon maaf, ini kursi bapak, silahkan duduk, dan pesawat akan segera take off, terimakasih"
*udah telat, banyakan nanya, maunya apasih tu orang, kalau gue lagi nggak bertugas udah gue tipuk pake heels tu orang, untung cakep lu, kalo enggak udh gue simpen di bagasi* umpat gue di dalam hati.

No comments:

Post a Comment