Thursday, March 12, 2020

Hubungan kita sudah berakhir sebelum kita memulai nya

Hari itu, tepatnya bulan mei 2016 lalu, aku menjadi salah satu calon bintara TNI AL. Aneh bagi orang-orang yang dekat denganku, bagaimana mereka tau secinta apa aku dengan dunia ku, ya.. Dunia penerbanganku, 
tapi itulah aku saat itu. Aku tidak terlahir dari keluarga anggota abdi negara, teman atau kerabat dekat pun tak punya, dunia ini sangat awam bagiku, tapi ini lah aku, calon bintara wanita TNI AL tahun 2016 yang lalu. 
Ini bukan cerita suksesku, tapi dibalik semua itu, ada sedikit cerita yang ingin kuceritakan pada waktu itu.

Di hari pertama pendaftaran, aku bertemu seseorang, seseorang yang aku kira akan menjadi pacar dan juga jodohku, 
Tetapi....................

Aku bertemu dengannya, di depan gerbang utama. Dia mengantarkanku menuju ruangan untuk melakukan pendaftaran itu, Dia tinggi, badannya yang berisi, senyum dan sikapnya yang manis
Seketika membuatku kagum begitu saja, inilah kali pertamaku bertemu seorang tentara muda yang membuatku jatuh hati saat kali pertama. 
Kami mengobrol akrab pada pertemuan pertama kami, kami melanjutkan perkenalan kami dengan saling menukar nomor telpon.
Kami mengobrol banyak entah itu di sms, line dan juga blackberry massenger. 
Dia sangat kaku, namum manis,dan ya.. aku menyukainya. 
Kami sering bertemu di luar kantor nya tapi saat berada dalam satu kantor, kami jarang untuk bertegur sapa, hanya senyum sekilas yang keluar ketika kami saling bertemu dalam tatapan mata. 
Ya, kami sangat jarang sekali bertemu di tempat pendaftaran itu, padahal setauku dia adalah salah satu panitia penerimaan calon bintara TNI AL tapi entahlah mungkin dia sibuk di hal lain sehingga jarang sekali kami bertemu. 
Walaupun kami jarang bertemu di kantornya tapi kami sering menyempatkan waktu untuk bertemu diluar untuk sekedar makan malam bersama. 
Ketika diluar kantor dia masih saja kaku, entahlah mungkin memang dia seperti itu. Awal nya aku sama sekali tidak mempermasalahkan sifat kaku nya seperti itu karna dia sangat peduli padaku, menanyakan kabar, atau hanya sekedar basa basi denganku. 
apa ini rencana tuhan? Terkadang kalimat itu terlintas begitu saja di kepalaku. Dia membuatku merasa begitu nyaman walau masih dengan sifat kaku nya itu. 
Tapi.. 
Semuanya berubah saat dia benar-benar mengacuhkanku. Iya benar-benar mengacuhkanku. 
Saat itu dia mengambil cuti tahunannya untuk pulang ke kampung halaman, tapi dia tidak memberitahukan rencananya itu, dengan tiba-tiba dia hanya mengirim pesan kalau dia sudah berada di surabaya. Awalnya terkejut, kenapa dia tidak memberitahu rencananya itu, kalau dia memberitahu itu, aku bisa dengan sangat mudah mengantarkannya sampai ke pintu gate keberangkatan pikirku. Tapi, akhirnya aku berpikir untuk melupakan saja, mungkin dia hanya tidak mau membuatku kecewa atau entahlah mungkin dia punya alasan tersendiri yang sampai hari ini pun aku tak pernah tau. 
Setelah di surabaya dia tidak pernah menghubungiku lagi, ya pesan itu adalah pesan terakhirnya setelah dia tiba di surabaya, aku pikir aku harus memberikan waktu untuk dia dan keluarganya tapi entah kenapa selama sebulan penuh dia tidak juga mengabariku, entah hanya sebuah pesan singkat "Hai" atau basa basi lainnya pun tidak dia lakukan. Bahkan dia sering mengupdate status di sosial media yang dia punya. Tapi dia tetap tidak menghubungiku. 
Apa dia melupakanku? Sengaja tak mengabariku?
Itu yang terus menerus menancap di pikiranku. Dan aku mulai berfikir untuk berhenti mengharapkannya, ya benar-benar berhenti mengharapkannya. 
Setelah sebulan berlalu dan dia tiba di kota ku lagi, tiba-tiba saja dia menghubungiku. Dengan pesan singkat yang berisi "kamu apa kabar". aku menjawabnya tapi tidak menanyakan kembali untuk sekedar basa basi, disitu aku yakin dia tersadar dengan sikapku yang berubah, sehingga pesan itu jadi pesan terakhir dia di blackberry massenger ku. 
Hubungan kita sudah berakhir sebelum kita memulai nya.